Bed Time Stories - Another Disney's Guilty Pleasure
Benernya gue udah ngerencanain bikin review film yang lain buat 1st review gue disini. Tapi hari minggu kemaren gue sempet nonton Bed Time Stories, So ya udah sekalian reviewnya....
From zero to hero
Bed Time Stories, Seperti film disney pada umumnya ditunjukan sebagai fil keluarga. Masih menggunakan 2 Formula "Oldie But Goldie" andalan Khas film - film Disney : "Dreams Do Come True" and " Everything will end happilly ever after"
Film ini bercerita tentang Marty Bronson mengelola sebuah motel bersama kedua anaknya wendt dan skeeter. Sayangnya Marty tidak memiliki "sense of business" sehingga harus menjual Hotelnya kepada developer hotel ambisius dan Clean freak Barry Nottingham.
Marty berharap bahwa anaknya skeeter akan menjadi pengelola hotelnya, namun bertahun - tahun kemudian skeeter(Sandler) bekerja di hotel tersebut hanya sebagai teknisi. Jadi ketika kakaknya Wendy (Courney Cox) meminta dia menjadi pengasuh bagi kedua anaknya selama seminggu ketika dia harus keluar kota, Skeeter melampiaskan unek-unek akan nasibnya melalu cerita sebelum tidur kepada para keponakannya. Dia memakai perumpamaan mulai dari Yunani kuno, koboi sampai ala Starwars, namun ketika "Cerita tambahan " yang ditambahkan oleh para keponakannya benar- benar terjadi di kehidupan nyata, Skeeter menganggap mereka adalah cara untuk menuju ke sukses instan dan mencapai apa yang dia inginkan , yaitu menjadi pengelola hotel yang baru dan mendapatkan hati cewek model yang super bitchy anak dari barry nottingham. Namun ternyata harga dari kesuksesannya adalah penggusuran atas sekolah dari para keponakannya dan membuat Jill(Keri Russell) guru yang memebantu Skeeters Mengasuh kedua keponakannya kehilangan pekerjaan. So Skeeters need brings his storytime heroics into the real world...
Oldie but Goldie
Adam Sandler sendiri bermain sebagai karakter persis seperti dia memerankan Sony kouvac di Big Daddy, orang dewasa yang slengean, cenderung gak bertanggung jawab, anti sosial, pemalas namun digambarkan meiliki hati yang tulus. Karakter khas yang selalu bisa diperankan Sandler dengan baik dengan jokedan mimik khasnya.Namun terlepas dari itu semua dari sisi akting kualitas adam sandler bisa dibilang biasa saja klo gak mau dibilang buruk di film ini. Kenapa? Karena dia hanya bermain sebagai karakter yang itu-itu saja di hampir disemua filmnya..Tidak ada pengeksplorasian karakter lain, so kita akan menemukan Sandler yang sama seperti yang kita temukan di Wedding Singer, Mr Deeds, Big Daddy, Click Sampe Zohan!( get out from your convert zone Sandler!), Acting actor dan aktris pendukung lainnya juga tidak punya acting yang lebih baik (meski tidak jelek) semuanya cenderung datar dan biasa aja.
Ending filmnya sendiri pun so predictable. Gue Cukup yakin hampir sebagian besar dari kita udah bisa nebak gimana akhir dari film ini, relatif gak ada kejutan di akhirnya... sangat2 disney trademark ending bisa dibilang. Tapi yah itu meski acting para pemainnya hanya berkualitas rata-rata dan ending nya sangat predictable itu-itu saja. Sekali lagi Disney membuktikan bahwa formula ajaib mereka never fail, mereka membuktikan bahwa dengan sedikit imajinasi khas Disney disana – sini sebuat plot line berumur puluhan tahun bisa dibuat ke berlusin-lusin Film dan scenario dan tetap bisa menghibur para penonton dan mendatangkan keuntungan.
What I thought about this movie
Menurut gue film ini gak ada beda sama enchanted. Formulanya pada dasarnya sama cuman ditambah sedikit bumbu disana – sini, Voila! Bed Time Stories jadi. Gue Kategoriin film ini sebagai “guilty pleasure” buat gue, soalnya meski nothing special about the plot, acting and the ending gue masih aja mau dan gak keberatan nonton film- film kayak gini! Yeah, Disney Jarang banget fail dalam ngeramu “Dreams Do comes true dan Happily Ever After formula”, Selalu ada perasaan seneng kalo nonton film-film model begini, dan sometimes its gives us hopes buat berharap dapet hidup yang lebih baik.
Jangan pernah berharap disuguhi sebuah film memukau caliber Oscar atau golden globe waktu menonton film ini. Meski film ini lebih cocok buat anak-anak ,but asal kita bisa menerima konsep formula emas Disney kita akan merasa enjoy menonton film ini dan film-film sejenis ini selanjutnya akan selalu menarik pantat kita buat duduk dibioskop buat nonton..
Rate :
1 Movie Down 39 to go
Day : 1/ 80
0 comments:
Post a Comment