Thursday, June 18, 2009

Watch 40 Movies in 80 Days : Movies#21:Fast and Furious 4


Fast and Furious 4 : The movie is fast and will make you furious

This movie (or now becoming mini series like Rocky and Saw) is about Brian(Paul Walker), FBI agent that is trying to stop the drugs syndicate in Los Angeles. During his investigation, he met with his old frenemy Dominic (Vin Diesel) who chased the same Syndicate for differ
ent reason. a movie full of street racer, great cars, and sexy ladies.

What I thought about this movie


I can say there's almost no difference if you watch the first 3 of this movie, or if you don't, you can guess the ending of the movie after you watching it in 30 minutes.

Th
ere is nothing memorable after I finished this movie (I even needed to Google the character’s name). The plot is going nowhere, so typical and there's a lots of out of place and pointless scene. Like they spent almost 2 minutes just to see Brian chasing and shooting the bad guy which is I think is unnecessary.

How about the acting? Well, they were only good when they rode their cars and raced! The dialogues was cheesy, unreal and the action were exaggerated. I think the acting was poor even for mindless typical Hollywood action movie. They fail to convince us to believe anything they want us to believe thru the dialogues, plot and scenes.

Like any other race action movies, this movie also full of hot chicks and cars. The race was not so bad especially when they race using GPS for direction, it’s quite entertaining. I can said the CGI department works quite well in this movie.

For my final words, the CGI for this movie is good, but unfortunately the good movie was not about the CGI effects alone, it must have a good story, combined with good act from their cast. I ca
n only give this movie one star. Half star for their racing scene and half for their hot chicks and ride. Shame isn’t? my advice, don’t even bother to think of watching it.

Rate:

Wednesday, June 10, 2009

Watch 40 Movies in 80 Days : Movies#20 – Seven Pounds[Spoiler Alert!]



Seven pounds - Another superhero wannabe movie by will smith [Contain Spoilers !]

Dear Reader,

Setelah sekian lama nggak nulis movie review gue akhirnya bisa melanjutkan movie review gue , Seperti janji gue sebelum stop time dijalankan, gue masih ngutang beberapa review film, Seven Pounds salah satunya. Sebelum membaca reviewnya gue ngerasa perlu memperingatkan bahwa dibeberapa bagian “What I thought about this movie” akan mengandung Spoiler filmnya. So buat yang belum nonton dan berencana akan nonton, berenti sampai disini dan lanjutka

n setelah kalian selesai menonton filmnya.

-aLdi-


Movie Plot

Bercerita tentang Ben Thomas(will smith) yang mencoba menolong orang lain dengan mengorbankan dirinya sebagai bentuk penyesalan atas kesalahan yang dilakukannya.



What I thought about this movie

Gue punya sebuah teori tentang film. kalau dalam 20-30 menit sebuah film gak bisa kasih "sesuatu" ke seseorang kemungkinan besar film itu nggak akan kena d

i orang itu sampai akhir atau malah ada kemungkinan sebelum filmnya abis orang itu udah cabut dan memutuskan nggak mau nonton lagi. Nonton seven pounds itu kejadian sama gue, tangan gue gatel buat nge close window filmnya di komputer gue. But I decided to watch it to the very end anyway, largely because I want to write a review out of it.
Menonton seven pounds merupakan ujian tersendiri buat gue, hampir gak ada yang gue suka di film ini, ide ceritanya menurut gue hanya memuaskan super hero sindromnya will smith, absurd dan gak masuk akal. I mean let's get real...nobody will gonna sacrafice himself just for the sake of paying the guilt he had, not to mention sacrificing 'himself' for some accident to total strangers.

Bukan hanya gak masuk akal menurut gue tapi juga bodoh dan naif, karena mengajarkan bentuk bertanggung ja

wab yang salah, kenapa kita harus mati demi 7 nyawa kalau kita bisa "selamatkan" dan membuat 100 orang hidupnya lebih baik dengan kita tetap hidup?


Banyak adegan di film ini yang berkesan dipaksakan seperti pembukaan film ini ketika will smith sedang berbicara di telepon benar- benar terasa 'out of place' dan dipaksakan untuk menjadi bagian dari ceritanya. Akting para pemainnya juga bisa dibilang mengecewakan gue gak ngeliat seorang pesakitan yang diliputi rasa bersalah dan kesedihan mendalam pada karakter Ben Thompson, melainkan arogansi seorang superhero. Ini diperparah dengan akting para pemain pendukung setali tiga uang dengan will smith sebagai aktor utamanya.


For my final words Sebagai penutup, gue bukan orang yang gak suka sama will smith, bahkan ada beberapa film dia yang masuk kategori bagus dan menghibur menurut gue kayak hitch, pursuit of happyness, bahkan MIB pun cukup menghibur. Will smith bukan aktor jelek, hanya saja egonya terlalu besar, dan rasanya dia lebih cocok jadi dokter cinta ketimbang superhero kesiangan....


Rate:


Saturday, May 16, 2009

Gina's short story review


Jakarta, Halte Ratu Plaza-Trans BSD (Ratu Plaza-BSD), 11 May 2009

yes!
hujan lagi.
setelah sekian lama Jakarta terlalu panas, akhirnya hujan juga. Dan bukan sekedar rintik, tapi deras.
Dengan cepat aku masuk rumah, mengambil payung dan berlari keluar, ikut berkumpul bersama teman- temanku, bersiap menuju halte serta mall- mall terdekat.
Ini nih enaknya tinggal di Jakarta, orang- orangnya kreatif. Ngga perlu punya sepeda motor atau sepeda ontel, punya payung pun bisa dijadikan ojek. Yaaa, tentu saja bukan aku atau payungku yang dinaiki, bisa patah payung kesayanganku ini, lagipula badan sekecilku kuat angkat siapa?
Kembali ke hari yang hujan. Di luar rumah sudah ada agil, bocel, imron, muti, dan ona. Berteriak- teriak memanggil namaku.
"Ridho! Ridho!" teriak mereka nyaris berbarengan seperti paduan suara sambil menenteng sendal jepit di tangan kanan dan mengepit payung di tangan kiri. Meloncat- loncat seperti cacing kena debu. Entah kesenengan atau mencoba menghilangkan dingin. Kalau aku sih sudah jelas. Tiap hujan aku kesenengan kalau kena air hujan.
Sambil ikut berlompatan, aku menghambur ke arah mereka dan berlari- lari sambil tertawa, melangkahkan kaki kurus dan langkah kecil kami ke salah satu plaza dekat rumahku. Ratu Plaza namanya. Mungkin dalam nya megah sekali, jadi diberi nama Ratu Plaza, tapi ya aku tak tau juga sih, orang aku ngga pernah nge-mol alias ngga pernah masuk mall.
Di depan ratu plaza, ada halte busway, tinggal tunggu di ujung tangga penyebrangan, buka payung, nyengir ramah, minimal tujuh ribu rupiah masuk kantong. lumayan lah buat beli ciki.
Seperti hari- hari biasanya, kami menentukan siapa bos nya, hari ini giliran Agil. Sebenernya itu sih buat seru- seru an kita aja, ngerasa in jadi bos sehari, kapan lagi?
Hari ini aku kebagian di pinggir halte bersama muti dan agil. disini paling enak, paling teduh, dan paling banyak pelanggan. ternyata di sana sudah banyak ojek payung lainnya, ada yang kukenal, ada juga yang tidak kukenal, maklum, kerjaan ojek payung mulai jadi kerjaan yang digemari anak- anak pinggiran seperti kami.
Ahh... disana ada Bang Japri.
"udah dapet berapa bang hari ini?" tanya ku pada bang Japri.
"gue juga baru turun 'Dho!" ujarnya, lalu melanjutkan "Bapak lo mana 'Dho? Kaga ngojek?"
aku menggeleng.
Bapak tidak seperti diriku yang suka jadi ojek payung supaya punya alasan buat main hujan, sakit dan esoknya bolos sekolah. Bapak tidak suka berdiri dalam hujan, mayungin orang lain sedangkan diri sendiri kehujanan.
"Dingin!" kata Bapak di sela- sela gemeletuk gigi dan batuk. Ah, tapi bukan Bapak namanya kalau tak riang. Karena dingin dan gemetar, Bapak lalu menggerak- gerakkan tubuhnya seolah berjoget, pamer senyum kemana- mana, bahkan sempat- sempatnya melontarkan lelucon kepada ku, Agil, bang Japri maupun yang lainnya.
"Bapak ni suka sekali ya joget- joget ajak orang ketawa..." pernah sekali aku bertanya
"Badan boleh kedinginan 'Dho. Tapi hati musti hangat. Ketawa sama teman kan bikin suasana hati nyaman, sakit juga ngga mau deket- deket..." jawab Bapak.
Aku yang ngga pernah baca buku bagus aja tau kalau kata- kata Bapak itu adalah kalimat paling bijak dari buku manapun.
Pelanggan pertamaku muncul. Seorang bapak- bapak tua dengan kacamata berpakaian kemeja lengan panjang rapih. begitu necis, pasti takut baju nya kena rintik hujan.
Dengan sopan aku menyodorkan payung sambil tersenyum ramah. Diraihnya payungku, lalu berjalan.
aku?
yaaaaaaa ngintil di belakang si bapak sambil merasakan hujan yang pelan- pelan bikin diri tambah basah.
Dari semua jenis orang, aku paling suka ibu- ibu berjilbab atau lelaki muda berpakaian tak begitu rapih karena biasanya aku dibolehkannya ikut berpayung.
lalu dengan senyum teduh si ibu menyerahkan dua lembar uang seribuan sambil berkata 'ditabung ya nak..."
atau untuk kasus si kakak lelaki, biasanya mereka berkata "jangan dipake macem- macem lo tong!" dengan wajah serius tapi ramah.
Kembali ke si bapak yang kini mengeluarkan tiga lembar seribuan lusuh dan menyerahkannya kepadaku.
Di ujung halte, aku kembali tersenyum, buka payung dan mengajak Agil mengobrol, "Untung yah Gil orang- orang Jakarta ini masih banyak yang ngga dengerin ibu guru nya...."
"He? maksudnya?" tanya Agil bingung.
"iyaa... coba kalo semua orang dengerin ibu guru waktu ngomong 'sedia payung sebelum hujan', pasti ngga ada ojek payung kan Gil?"
nampaknya ucapanku begitu lucu di telinga Agil, Muti dan Bang Japri yang sekarang malah tertawa terbahak sampai- sampai bang Japri keselek asep rokoknya sendiri.
Aku jadi ikutan ketawa liat Bang Japri batuk- batuk, sampai lupa ngojek.
"Sampe dalem berapa dek?" Seorang ibu bertanya menyadarkanku.
"Tiga ribu bu..." jawabku.




-cerpen asal-asalan hasil nunggu trans bsd ditengah hujan-



What I thought about that short story:
Atas nama objektifitas secara jujur gue mesti bilang kalo gue kurang suka sama cerita yang coba dituangkan di dalam cerpen tersebut. It's too "Cerpen Idealis karya putera-puteri harapan Bangsa" menurut gue. I mean let’s face it, jarang banget kan kita liat ojek payung yang nggak berebutan baru aja turun busway apalagi bisa becanda danketawa-ketawa… behh hidup mereka hostile bung!
It’s true secara word-ing dan gaya bercerita cerpen ini emang enak buat dibaca, lugas dan sederhana. Tapi sayangnya secuil penggalan hidup ridho sang ojek payung diceritakan terlalu sederhana dan polos sehingga gue kesulitan buat nangkep makna yang mau di deliver sama penulisnya kepada pembacanya. Cerita soal seorang anak yang begitu polos kayak si ridho ini udah kita lihat gazziliion time waktu kita nonton sinetron dimana anak kecil yang baik itu baikkk dan polosss banget. Gak ada tuh beli ciki(btw emang ciki masih ada yah?) yang ada juga mereka beli aica aibon buat mabok ngelem.(gue tau ini ekstreem but, you got my point right?), contoh lainnya adalah ketika si ridho bercerita mengenai anak muda agak lusuh sama ibu-ibu yang berjilbab…yeah right mereka akan tersenyum teduh dan berkata “ditabung yah nak” dan “jangan dipake macem-macem” kalau settingnya bukan di Jakarta tapi di desa suka miskin di pedalaman mana gitu yang semua orang masih kental dan gotong royong masih kentel. Di Jakarta? No way baby…. They don’t give a shit with for what that money ridho use for!! So in terms of topics yah terlalu mengawang-awang dan sangat idealis sekali.

For my final words, menurut gue seorang Reigina Tjahaya itu BISA NULIS dan sangat menjanjikan. Wordplay nya bagus dan gaya ceritanya khas, but kayaknya dia harus lebih mengamati keadaan sekitar dan ber observasi terutama jika dia ingin tetap menulis di genre cerpen yang bercerita mengenai cukilan hidup seseorang seperti ini. But yeah I agree with that bunch of your groupies sis, keep on write…;)

Tuesday, April 21, 2009

Nyempet-nyempetin Posting

Dear All,
Semenjak gue nyetopin waktu project Watch 40 movie in 80 Days waktu itu gue belon sempet posting-posting lagi...
Ini karena kerjaan gue lagi luar bisa menuntut dan posesifnya.... but gue bertekat buat menyelesaikan project film itu secepetnya. Kerjaan gue yang posesif ini akan berakhir di 2 minggu lagi, so after that mestinya gue bisa menekan tombol waktu untuk berjalan kembali :)

Sunday, March 15, 2009

Watch 40 Movies in 80 Days: Stop Time #1

Dikarenakan kerjaan gue yang sangat-sangat menggila, dengan sangat menyesal gue harus "menghentikan waktu" proyek film gue ini, soalnya gue bener-bener gak ada waktu buat nonton :( sekarang aja di minggu pagi yang cerah ini gue terpaksa harus bangun dan udah ngejogrok di kantor buat kerja...
So sampe ketemu lagi teman-teman gue masih utang 2 review dari film yang gue tonton yaitu seven pounds sama matchpoint...setelah semua kegilaan ini berakhir maka perjalanan akan dimulai lagi ...:)

waktu di berhentikan : 59 / 80

Thursday, March 12, 2009

Watch 40 Movies in 80 Days: Movie#20 -Yes Man!

Yes man! - just another remake of liar-liar

Yes man! Sebuah film yang bercerita tentang Carl Allen(Jim Carrey) seorang pesimis yang egois. Pada suatu hari dia dikutuk untuk terus mengiyakan setiap ajakan dan permintaan jika ingin bernasib baik, sebaliknya jika berkata tidak nasib malang akan menimpanya.

What I thought about this movie

Menonton film ini gue ngerasa seperti nonton another version of liar-liar yang juga dibintangi oleh jim carrey. Ambil skrip lama liar-liar, di modif sedikit ganti gak boleh bohongnya dengan selalu mengiyakan setiap ajakan, voila! Yes man jadi. Formula dan plotnya hampir sama, gimana lewat kejadian itu (gak bisa bohong vs selalu bilang iya) Jim Carrey belajar sesuatu dari seorang jackass menjadi seseorang yang lebih baik. So ide ceritanya gak orisinal banget!apa gara-gara efek krisis global jadinya ide cerita dan gaji script writer bagus mahal jadinya pake yang lama?atau emang jim carrey udah mentok disitu aja?
Selain ide ceritanya yang nggak orisinil film ini juga diperparah sama cast yang nggak mendukung dan banyak adegan-adegan yang maksa.
Bintang yang gue kasih di film ini murni hanya karena akting Jim Carrey dengan mimik mukanya itu cukup bisa ngangkat dan jadi hiburan yang nolong film ini. Seperti biasa dia bermain bagus dan berhasil ngebangun suasana dan situasi konyol dengan tingkah dan mimik mukanya.


For my Final words, Buat sebagian orang film ini bisa aja jadi film ringan yang menghibur bukannya jadi rip off yang ngebosenin but saran gue terutama buat yang udah nonton Liar-liar let's just skip it.. You will never get anything from this...

Rate:






20 Movies Down another 20 to go
Days 56/80

Wednesday, March 11, 2009

Watch 40 Movies in 80 Days: Movie#19 – Kambing Jantan : the movie

Kambing jantan the movie : ketika kambing jadi bintang film

Ini film indonesia pertama yang gue review, sekaligus film indonesia pertama yang gue tonton setelah beberapa lama gak nonton film indonesia(trakir nonton quickie express, udah berapa lama tuh?)
Diangkat dari novel dengan judul sama, film ini bercerita tentang bagaimana kisah cinta dan perjalanan hidup raditya dika(raditya dika) yang dipenuhi oleh kejadian dan tingkah - tingkah konyol yang menyegarkan.

What I thought about this movie

Menonton film kambing jantan the movie(kjtm) kembali menumbuhkan harapan gue lagi sama dunia perfileman indonesia, I mean film ini bener-bener menghibur dan membawa nuansa baru di dunia perfilman indonesia. Kalo selama ini komedi indonesia itu masih komedi selangkangan dan kata-kata slapstick dan malah jadi berkesan cabul, film ini menghibur dengan komentar-komentar hiperbola tapi cerdas ala raditya dika, plus muka bloonnya yang minta ditampar justru malah menambah keasyikan nonton film ini. Kjtm juga gak berusaha jadi film yang cerdas yang sering kali dilakukan sama film-film indonesia kebanyakan(bbb bisa jadi contoh sempurna dari film yang sok pinter) tapi malah jadinya imbisil, tapi kesederhanaan bahkan kebodohan film ini yang gak dibuat-buat itulah yang menurut gue jadi salah satu faktor yang bikin film ini enak di tonton.
Ide cerita film ini menurut gue faktor utama yang bikin film ini menghibur, idenya kena banget di gue, gue suka gimana kadang - kadang we have to sayin out loud apa yang kita pikirin kayak waktu adegan dimana radit bilang ke mamanya bahwa dia gak cocok sekolah finance..dan gue realize bahwa sering kali kita terjebak dengan situasi kayak gitu, kita hanya mengikuti saran atau anjuran dari orang lain, yang belun tentu cocok dan membuat kita bisa berkembang. Selain itu gue juga suka sama model pengambilan gambar dan alur yang membuat aktornya bisa berinteraksi sama crew filmnya kayak waktu adegan mematikan subtitles..is a good move I think...
Selain kelebihan-kelebihan yang gue sebutin diatas sayangnya film ini juga banyak kekurangan-kekurangan termasuk yang elementer yang mestinya gak perlu dilakukan.. Misalnya aja waktu adegan makan, gue berapa kali liat kalo mereka makan dengan sendok dan garpu yang ngambang dan hanya diputer-puter kayak tongkat sihir harry potter diatas makanannya!(Punya ide gimana bikin gue percaya kalo mereka lagi makan, bukannya bikin ritual gaib?), atau waktu adegan radit ditengah-tengah shanghai babes dimana para cewek itu hanya mengulang kata-kata yang sama berulang-ulang dengan nada yang sedikit dibeda-bedain dan dibuat dengan tingkat kebisingan ayam mau beranak!(gue gak ngerti bahasa cina,but ga perlu bisa bahasa cina buat ngedenger dialog absurd bin aneh itu) menurut gue dua adegan paling gak yang gue inget mestinya bisa dikerjakan lebih baik dan bukan menjadi minus di film ini.
Dialog antar karakternya sering kali juga "bukan kambing jantan" tapi sudah menjadi film indonesia kebanyakan, dari segi jokes dan kalimat-kalimat absurd memang itu jadi nilai plus buat film ini tapi dialog-dialog lainnya ngebanting semua itu, misalnya saja ketika adegan radit-kebo di taman ngomongin brontosaurus...jeez... Gue kayak bukan nonton drama komedi but kayak nonton drama waktu gue sd, kaku banget..disana-sini banyak kalimat yang cuman bisa kita baca dibuku-buku teks pelajaran bahasa indonesia bukan di kehidupan sehari-hari.
Akting radit di film ini boleh dibilang mengejutkan, I mean dia bener-bener pas banget meranin dirinya sendiri di film ini, ekspresi-ekspresi tololnya bener-bener pas dan kayaknya gue sulit ngebayangin film ini dengan orang lain berperan sebagai radit (thanks GOD bukan raffi ahmad yang jadi pemeran utamanya). Selain radit kredit lebih juga perlu diberikan kepada edric chandra yang berperan sebagai hariyanto, menghibur banget, namun sayangnya selain mereka berdua akting para aktris dan aktor pendukung lainnya sangat tidak mumpuni, terutama akting karakter kebo(herfiza novianti) yang sama sekali gagal mengundang simpati dan sering nggak konsisten sama karakternya.
For my final words film ini sangat menghibur dan sangat bagus untuk ukuran film indonesia,gue suka ide dasar ceritanya dan soundtracknya luar biasa!(Gue gak pernah denger atau tau ada soundtrack film indonesia yang digarap seserius dan sebagus ini setelahsoundtracknya ada apa dengan cinta!)namun sayangnya masih banyak bagian yang berkesan kurang serius waktu digarap dan sebenernya bisa membuat film ini jauh lebih baik, but gue salut sama film pertama raditya dika ini, film yang membuat gue punya sedikit harapan kalau film indonesia bisa akan jadi industri film yang baik dan gak selalu berisi film hantu yang doyan selangkangan...:)

Rate:





19 Movies Down 21 more to go
Days 55/80

Sunday, March 8, 2009

Watch 40 Movies in 80 Days: Movie#18 – Nick and Norah’s Infinite Playlist


Nick and Norah’s Infinite Playlist – The Playlist maybe infinite, but the movie is not

Film yang bercerita tentang bagaimana Nick(Michael Sera) dan sekelompok temannya menghabiskan satu malam untuk mencari dimana sebuah band misterius bernama Fluffy akan manggung, Dalam satu malam itu banyak hal yang terjadi termasuk pertemuannya dengan Norah(Kat Dennings) dan mantan pacarnya Tris(Alexis Dziena), serta pencarian seorang teman yang mabuk menghiasi perjalana pada malam tersebut.

What I thought about this movie

Kesan pertama film ini buat gue itu datar. Hampir tidak ada adegan yang berkesan dalam film ini, Michael Cera juga bermain dibawah rata-rata dan sering kali salah dalam menjiwai karakternya. Demikian pula dengan Kat Dennings juga setali tiga uang dengan Cera dalam memainkan norah. Satu-satunya yang menghibur di film ini mungkin hanya peran caroline yang diperankan cukup baik oleh (Ari Graynor) sisanya seperti beberapa film yang ditempel-tempel tanpa tujuan yang jelas. Menurut gue banyak adegan yang nggak perlu disini, seperti adegan make out di studio yang jadinya lebih kayak buat dubbing film bokep ketimbang berkesa seksi.
For my Final words, mungkin film ini agak berbeda disbanding chick flick yang lain, ide cerita yang diusung pun sudah cukup baik namun mestinya film ini bisa lebih baik lagi di segala bidang, dan untuk yang versi ini let just skip it…..

Rate:




18 Movies Down 22 more to go
Days 48/80

Watch 40 Movies in 80 Days: Movie#17 – Role Models

Role Models – Easy come easy go

Bercerita tentang Danny(Paul Rudd) seorang sales marketing minuman berenergi yang pemurung dan sangat membenci pekerjaanya. Partner kerja Danny, Wheleer (Sean William Scott) sebaliknya sangat menyukai menjadi Minotaur mascot dari minuman berenergi yang di jual Danny. Bersama- sama mereka kesekolah-sekolah untuk mengkampanyekan anti narkoba sekaligus, minotaur energy drink yang mereka jual. Masalah dimulai ketika karena hari yang sangat buruk danny bertindak implusif dengan mencoba kabur ketika polisi mencoba menertibkan mobil nya yang parker sembarangan. Hasilnya dia dan Wheeler harus menjalani 150 Jam kerja sosial di sebuah yayasan amal untuk menangani anak-anak.
Di yayasan sosial ini wheleer diharuskan menjaga Ronnie(Bob’e J.Thompson) bocah negro berusia 10 Tahun yang nakal dan kurang ajar, sedangkan Danny dipasangkan dengan Augie (Christopher Mintz-Plasse) seorang bocah geek yang tergila-gila dengan permainan role play dalam perang medieval...

Characters and plot

Paul Rudd memainkan karakter Danny dengan sangat baik di film ini, seorang yang menganggap dirinya pintar, dan benci pada lingkungan dan orang-orang disekitarnya. Sean William Scott juga bermain sangat baik di film ini meski secara karakter yang ia perankan, ia bermain di dalam comfort zone nya(Just like Stiffler in American Pie) tapi kehadirannya juga membawa kesegaran tersendiri bagi film ini. Plot dan alur ceritanya berjalan cukup baik dan tidak membosankan meski cukup datar dan akhirnya sangat bisa ditebak.

What I thought about this movie

Well, I must say film ini cukup menghibur baik dari jokes-jokes yang original dan nggak dipaksain dan bagaimana kekonyolan Danny dan wheleer dalam menghadapi “pasangan kecil” mereka. Sayangnya selain 2 aktor utama dan 2 anak asuhnya acting para actor pendukung yang lain tidak ada yang istimewa bahkan bisa cenderung dibilang buruk.
Final words, film ini menghibur dan ringan but jangan berharap ada something special yang akan bikin kita inget atau mau menontonnya dua kali.

Rate:








17 Movies Down 23 more to go
Days 48/80

Sunday, March 1, 2009

Watch 40 Movies in 80 Days: Movies#16 - Sweeney Todd the demon Barber of street fleet

Sweeney todd : the darkest and the most ironic movie by tim burton so far...


Sweeney todd adalah film musikal kedua yang gue tonton minggu ini, bercerita tentang Sweeney todd(johnny depp) seorang tukang cukur yang ingin menuntut balas atas kematian istrinya yang disebabkan oleh pejabat korup yang menginginkan istrinya sebagai selir. Dibantu oleh bekas induk semang tempat tinggalnya dulu (helena bonham carter) seorang penjual pie, maka the demon barber siap menuntut balas...

Characters and plot

Untuk ukuran sebuah film musikal, film ini memiliki kedalaman tokoh dan cerita yang luar biasa..ceritanya berjalan sangat baik dan tidak membosankan dan acting helena bonham dan jhony depp juga layak di acungi jempol..di tambah musik yang megah dan pengambilan gambar yang baik menjadikan film ini sangat berkesan dan patut untuk di tonton

What I thought about this movie

Seperti yang tadi gue udah bilang diatas bahwa gue suka film ini, penokohannya baik...dan kerasa banget chemistry antara burton,depp dan helena bonham mengingat ini adalah untuk yang kesekian kalinya mereka bekerja sama. Jalan cerita yang kelam, satir dan cenderung sadis yang selama ini menjadi ciri khas tim burton sangat terasa sekali di film ini, bahkan gue berani bilang ini adalah film terkelam burton selama ini, karena jalan cerita yang bener- bener ironis dan menyayat hati. Ketika menonton film ini jangan pernah berharap cerita yang ceria dan bahagia khas film-film musikal pada umumnya, namun meski begitu kemegahan dan keindahan sebuah film musikal tetap ada dan cukup sukses dipadukan dengan ceritanya.
For my final words, film ini memang bukan film yang ide dan ceritanya bisa diterima semua orang but jika kita bisa menerima dan menyukai film-film tim burton lainnya maka film ini akan sangat mengasyikan untuk di tonton...

Rate:





16 Movies Down 24 more to go
Days 43/80

Watch 40 Movies in 80 Days: Movies#15 - Across the Universe

Across the universe - If there's anybody are going to listen to my story?


Sebuah film musikal yang bercerita mengenai kisah cinta 2 anak muda lucy(evan rachel wood) dan jude(jim strudgers) yang dibesarkan dilingkungan dan budaya yang berbeda. Sebuah kisah cinta dengan yang dipenuhi oleh pencarian jadi diri,idealisme,ketakutan dan cinta...

What I thought about the movie

Alur cerita film ini sangat baik dan dalam untuk ukuran film musikal, actor dan actrees nya berhasil dengan baik menyampaikan pesan dan ekspresinya lewat lagu...
Soundtrack film ini sendiri merupakan daya tarik tersendiri buat gue karena semuanya merupakan hasil cover lagu the beatles, bahkan semua karakter dari film ini mengambil nama2 dari lagu2 the beatles, dan hei its not a bad cover though...tadinya setelah menonton I am sam gue pesimis akan ada beatles cover sebagus album ost nya I am sam, but lagu-lagu di film ini sangat oke, dan nggak kalah sama I am sam..
Buat para penggemar the beatles menonton film ini pasti merupakan suatu keasyikan tersendiri karena selain bertemakan beatles, gue juga ngerasa bisa ngedengirin lagu beatles dengan nuansa yang berbeda misalnya aja gue gak pernah nyangka kalo lagu I want to hold your hand yang centil itu bisa banget jadi lagu yang sedih...ditambah cerita dan penokohan yang cukup baik, bener-bener sebuah hiburan menonton film ini bahkan lebih dari sekali..

Rate:




15 Movies Down 25 more to go
Days 43/80

Watch 40 Movies in 80 Days: Movies#14 - Amadeus

Amadeus-is life always fair?


Amadeus. Film yang mengisahkan mengenai perjalanan hidup komposer kenamaan wolfgang amadeus mozart, namun melalui "kacamata" salieri seorang komposer yang sangat mengagumi sekaligus iri kepada bakat mozart yang urakan namun luar biasa....

Characters and plot

Karakter antonio salieri yg diperankan secara luar biasa oleh F.Murray Abraham, ekspresif, penuh kebencian namun juga diliputi rasa bersalah dan kekaguman pada saat yang sama..amat pantas oscar untuk best actor pada tahun itu jadi miliknya. Film ini juga memenangkan Oscar category Best Picture di tahun yang sama 1984, ada 8 Piala yang berhasil dibawa pulang oleh film ini selain best actor dan best picter yang paling menonjol dari film ini adalah penghargaan dari sisi musik dan score film ini. Score untuk film ini sangat bagus, dan opera-opera serta konser didalamnya luar biasa. Indah sekaligus megah..
Plot film ini juga sangat menarik. Karena diceritakan melalui sudut pandang antonio salieri, seorang yang sangat benci kepada mozart..

What I thought about this movie

Menonton film ini benar-benar pengalaman yang menyenagkan karena selain cerita dan alur yang menarik, kita juga disuguhi pagelaran drama dan opera lengkap dengan score pendukung yang sangat baik, khas dengan eropa tahun 1800an yang mewah dan meriah. Ditambah acting F.Murray Abraham sebagai antonio salieri sangat baik dan ekspresif.
Kalau ada kekurangan dari film ini itu adanya di aktor dan aktris lain selain salieri. Sering menunjukan ekspresi-ekspresi yang kerap kali salah moment, dan acting Tom Hulce sebagai mozart yang sering kali over annoying sehingga menimbulkan efek dibuat-buat dan berlebihan. But overall this is a good movie that deserve our effort to search it in classic section on the dvd store...

Rate:





14 Movies Down 26 more to go
Days 36/80

Tuesday, February 17, 2009

Watch 40 Movies in 80 Days : Movies#13- Underworld: Rise of the Lycans


Underworld:Rise of the Lycans – How about you just stay in the underworld??


I loved vampire movie. Paling nggak sebagian besar film vampire,menurut gue se cheese apapun film vampire dan seberapa hebatnya penggabungan dan modifikasi cerita-ceritanya gue kadang-kadang masih bisa terima-terima aja( baca : Van Helsing, Underworld I) tapi film ini udah keterlaluan…
Bercerita tentang Lucian(Michael Sheen) yang merupakan anak dari seorang Warewolf dengan manusia sehingga dia dapat mengontrol perubahannya dan tidak lagi buas seperti warewolf pada umumnya. Pada jaman itu Bangsa Vampire yang berkuasa, dan mereka membuat sepasukan Lycan ( campuran antara manusia dan warewolf) untuk mengusir dan membasmi warewolf di daerah mereka. Lycan diperlakukan bak binatang oleh para vampire ini. Lucian pun ingin memimpin bangsanya untuk bebas dari perbudakan para vampire….
Sama sekali nggak ada yang bagus dari film ini, ceritanya seolah-olah plotless dan loncat-loncat acting pemainnya tanggung dan tidak ada klimaks dari cerita ini semuanya berkesan terburu-buru. Kisah cinta terlarang antara Lucian dengan Sonja(Rhonna Mitra) juga jadinya rip off yang jelek banget dari cinta terlarang ala romeo and Juliet, nggak ada chemistry antara Michael Sheen dan Rhonna Mitra yang bisa bikin kita percaya kalau mereka saling mencintai, hal ini diperparah sama nggak konsistennya focus dari cerita ini, kadang-kadang terlalu focus sama bagaimana Lucian sangat benci bangsanya di perbudak, namun juga mendadak film ini bisa menjadi kisah romeo and Juliet versi kelelawar dan serigala tanpa ada Silver Lining yang mengubungkan keduanya.
Saran gue buat yang belum nonton film ini: don’t bother to trow your money just for watch this movie.. Skip it….

Rate :




13 movies down 27 to go
Days 33/80

Watch 40 Movies in 80 Days : Movies#12- Curious Case of Benjamin Button


Waktu pertama kali ngeliat poster film ini gue suka posternya… Judul filmnya dibuat dengan terbalik dengan menggunakan huruf cermin, menurut gue ini profokati f dan cukup membangkitkan rasa penasaran. But setelah gue nonton I must say gue cukup kecewa dengan apa yang gue liat hasilnya dibawah ekspektasi gue ( Atau ekspektasi gue yang udah terlalu tinggi?)

Bercerita tentag Benjamin(Bratt Pitt)seorang anak yang memiliki kelainan metabolisme tubuh dan terlahir dengan keadaan fisik seperti orang tua, namun seiring bertambahnya usia Benjamin justru semakin muda fisiknya, ketika dia beranjak remaja ia memutuskan untuk pergi bertualang, disini lah semuanya terjadi dia bertemu orang-orang yang merubah hidupnya, kapten kapal tempat dia bekerja, rekan – rekan sejawatnya di kapal, cinta masa kanak-kanak nya sampai dengan ayah kandungnya.

What I thought about this movie

Seperti yang gue bilang diatas nonton Curious Case of Benjamin Button ini gue nggak ngerasain sesuatu yang special. Plotnya sederhana dan cenderung datar, nggak ada “punchline” yang bener-bener mengena dan berkesan meski Acting para pemainnya tidak jelek, dan cukup meyakinkan tapi kayaknya itu semua sulit buat membuat film ini jadi lebih menarik karena ide awalnya sendiri memang sulit untuk dikembangkan(one of my friends said “berasa kayak nonton forrest gump gak sih?, cumin beda set sama waktunya aja”) setelah gue piker-pikir gue setuju sama temen gue ini, ceritannya memang tentang pembelajaran dan penemuan diri , bagaimana dia selalu berusaha berpikir seperti penampilannya yang terbalik dimana dia semakin lama semakin muda dan bukan sebaliknya, dan tentang orang- orang disekitarnya yang merubah dan berubah hidupnya setelah bertemu dengan Benjamin, bahkan bagaimana Benjamin mendedikasikan hidupnya kepada Daissy(Cate Blanchett) really sounds like Forrest and Jenny eh?. Curious Case of Benjamin Button sama sekali bukan film jelek but just like what Benjamin said to daisy: “we meet right in the middle”, the story just also can stand just right in the middle…

Rate:




12 Movies down 28 to go
Days 33/80

Tuesday, February 10, 2009

Watch 40 Movies in 80 Days : Movies#10 – In Bruges


In Bruges – Small town, Big Story

With a little help from my friend

Bercerita tentang 2 orang pembunuh bayaran dari inggris yang harus melarikan diri ke Bruges, Belgia setelah melakukan pembunuhan sambil menunggu perintah selanjutnya. Di kota kecil inilah semuanya terjadi, perintah boss mereka yang tidak di sangka-sangka, menemukan cinta, sampai menemukan mengapa mereka harus bersembunyi di Bruges, bukan ditempat lain…

Characters and Plot

Acting Collin Farell dan koloeganya(Brendan Gleeson) di film ini patut di acungi jempol, penokohannya benar-benar bagus, dan cerdas.
Plot nya sendiri berjalan dengan lamban dan berkesan membosankan bagi orang-orang yang nggak sabaran, namun dengan sedikit kesabaran film ini akan sangat mengasyikan buat ditonton, dan angle-angle pengambilan gambar-gambarnya dilakukan dengan sangat baik sehingga menghasilkan gambar-gambar indah yang dapat menambah kenikmatan kita dalam menonton

What I thought about this movie

Gue lumayan suka film ini, satir, depresif dan sinis yang dipadu dengan baik dengan ke sebuah ke ironisan. Alur film ini memang agak lambat namun dipadu dengan pengambilan gambar landscape yang dengan jelas menggam barkan keindahan dan suasana khas kota tua di eropa tengah film ini bagus dan bisa menghibur dengan baik.

Rate:



10 Movies Down, 30 to go
Days 28/80

Watch 40 Movies in 80 Days : Movies#11- Toy Story


Toy Story – To Infinity and Beyond…

You’ve Got a friend in me

Bercerita mengenai persahabatan andy seorang manusia dengan Woddy boneka koboi mainannya. Hari – hari terasa sangat menyenangkan karena woody merasa bahwa dialah mainan favorit andy. Namun semuanya berubah setelah kedangan Buzz Lightyear mainan baru yang lambat laun bisa mengambil hati andy dan membuat woody lambat laun mulai terpinggirkan. Sebuah cerita mengenai perjalanan menemukan arti sebuah persahabatan yang sejati….

Characters and Plot

Film ini merupakan debut dari kerja bareng Disney dan studio animasi Pixar. Hasilnya? Sukses besar! Film ini bisa dibilang awal mula mulai bermunculannya film-film animasi 3D yang sekarang makin banyak. Character-character didalamnya benar-benar sangat mendukung filmnya.
Dalam penulisan Script, sekali lagi Disney membuktikan bahwa mereka never fail on this field. Ceritanya sangat fresh, menghibur namun juga ada momen-momen mengharukan dan makna dari film ini bener-bener kena. Semua itu didukung oleh animasi grafis yang sangat luar biasa dari Pixar, membuat Disney-Pixar benar-benar pasangan emas dalam menghasilkan film-film animasi seperti ini.

What I thought about this movie

Seperti kebanyakan film Disney, gue suka banget film ini, Salah satu film animasi terbaik sepanjang sejarah malah menurut gue, ceritanya bagus dan orisinil, penokohan woody dan Buzz juga bagus, film yang ringan cocok untuk hiburan kalangan segala usia namun tetap memakai ramuas khas Disney yang memberikan kesan hangat bagi kita yang menontonnya.

Rate:


11 Movies Down, 29 to go
Days 28/80

Watch 40 Movies in 80 Days : Movies#9 – The Godfather

Godfather – Movie that WE can’t Refused


Don Vito, The Godfather….

Godfather film klasik bercerita tentang Don Vito Corleone(Marlon Brando) seorang imigran asal sisilia, italia yang mencari peruntungan di Amerika, Sebuah film mengenai keluarga mafia imigran asal Italia di tanah amerika lengkap dengan persaingan dan perebetuan kekuasaan antar imigran dan mafia Italia di sebuah distrik kota new York..

A great Orchestra

Seperti judul sub title diatas menurut gue penokohan dan plot di dalam film ini bagai menonton sebuah great orchestra yang bermain dan mendukung satu sama lain untuk menghasilkan music yang sempurna. Yah gue cukup berani bilang kalu film ini nyaris sempurna dan nyaris tanpa cacat. Penokohannya luar biasa Marlon Brando seakaan- memang dilahirkan untuk berperan sebagai Don Vito Corleone, Piala Oscar tahun itu memang mutlak untuk perannya di film ini. Jangan lupakan pula Al Pacino yang berperan sebagai Michael Corleone anak dari Don Vito, acting dan proses perubahan dalam karakternya berjalan mulus, sempurna dan sama sekali tidak dipaksakan.
Plotnya sendiri meski cenderung agak lamban namun sama sekali tidak membuat bosan, Francis for Copolla benar-benar menggarap film ini dengan sangat baik dan menjadikannya sebuah Masterpiece yang tidak akan lekang dimakan oleh waktu.

What I thought about this Movie

Seperti yang udah gue bilang diatas, film ini nyaris sempurna di segala aspek, Jalan ceritanya bagus, acting para actor dan actress nya luar biasa. Nonton film ini gue ngerasa kayak nonton sebuah pagelaran music yang megah, mewah dan bagus. Dilengkapi dengan dialog-dilaog cerdas dari karakter-karakternya membuat film ini sangat menarik untuk di tonton. For the final words, mungkin buat beberapa orang ini terdengar berlebihan, but I really feel that If you haven’t watch this movie till now, drag your ass into dvd store, buy/rent it and watch it!!! You miss something BIG in your life if you don’t see this movie…

Rate:
G.R.E.A.T M.O.V.I.E
Ps: gue sempet bingung mau kasih rate apa di film ini, akhirnya gue decide buat nggak kasih rank sama sekali hanya tag GREAT MOVIE karena jika skalanya bintangnya 5 bintang itu film bagus maka film ini nilainya jauh diatas itu.

9 Movies Down, 31 to go
Days 28/80

Monday, February 9, 2009

Watch 40 Movies in 80 Days : Movies#8 – Love Actually


Love Actually – Love is actually all around

Love Actually merupakan kumpulan dari cerita-cerita pendek yang saling tidak berhubungan namun mengusung tema yang sama yaitu cinta. Melalui cerita-ceritanya dikisahkan macam-macam jenis cinta mulai cinta ayah-anak, pasangan, teman, cinta bertepuk sebelah tangan, cinta keluarga bahkan sampai cinta yang dangkal…meski berbeda-beda namun semua itu memiliki pesan yang sama...

Characters and Plot

Dibintangi oleh sederet actor dan actress ternama film ini bisa dibilang sangat sukses dalam menyampaikan tema Love yang diusung. Semua cerita di dalamnya memiliki kesan dan kehangatan tersendiri.

What I Thought about this movie

Jika ditanya film natal apa yang buat gue paling berkesan pasti dengan yakiin gue akan jawab Love Actually. Film ini bener-bener berhasil ngebangun Christmast Spirit dan membuat kita . Semua ceritanya berkesan, di dukung soundtrack yang meski hampir semuanya adalah lagu-lagu top 40 tapi bener-bener bisa membangun suasana dan yah after watch this movie I do believe love is actually all around

Rate:


Day 26/80
8 Movie down 32 to go

Sunday, February 8, 2009

Watch 40 Movies in 80 Days : Movies#7 – I am Sam


I am Sam – All you need is love, love is all you need

Strawberry Fields Forever

I am Sam Bercerita tentang Sam(Sean Penn) seorang yang memiliki keterbelakangan mental mendadak harus menjadi ayah sekaligus ibu dari anaknya Lucy(Dakota Fanning) karena ditinggal oleh istrinya. Lucy tumbuh menjadi anak yang sangat pandai, dan itu membuat pihak seolah dan lembaga perlindungan anak khawatir akan perkembangan dan masa depan Lucy jika terus tinggal bersama Sam, merekapun memutuskan melarang Lucy tinggal bersama Sam dan mencarikan orang tua asuh untuknya. Disisi lain Sam dengan bantuan seorang pengacara handal namun seoarng ibu yang buruk(Michelle Pfeifer) mencoba mendapatkan lucy kembali..Sebuah film menyentuh tentang cinta yang tulus…

Characters and Plot

Acting Sean Penn sangat memukau di film ini, gue cukup yakin kalo aja nggak ada American Beauty dengan Kevin Spacey nya Best Actor udah pasti jadi punyanya Sean Penn, memerankan Sam seorang ayah dan barista Strabucks yang memiliki keterbelakangan mental Sean Penn benar- benar menjiwai dan sangat sukses membawakan peran Sam sehingga membuat para penonton menaruh simpati pada karakter tersebut. Kredit lebih juga perlu diberikan kepada aktris cilik berbakat Dakota Fanning yang bermain sebagai Lucy dengan sangat baik. Ditunjang dengan plot dan penyutradaraan yang baik membuat film ini benar-benar mengasyikan untuk di tonton.

What I thought about this movie

Seperti yang udah gue singgung di awal, gue suka banget sama film ini, semua departemen dalam film ini bekerja dengan baik. Gue suka acting Sean Penn dan Dakota Fanning yang bener-bener berasa Chemistrynya..Ditambah Soundtracknya yang semuanya merupakan lagu the Beatles yang di nyanyikan kembali oleh penyanyi-penyanyi kelas atas membuat film ini dipastikan jadi salah satu film favorite dan Soundtrack filmnya merupakan salah satu soundtrack film favorit gue.
Kekurangan film ini mungkin ada di sempilan cerita mengenai keluarga sang pengacara ( Michele Pfeifer) yang berkesaan nggak selesai..tapi overall is a good movie dan masuk kategori Must See!

Rate:


Day 26/80
7 Movie down 33 to go

Watch 40 Movies in 80 Days : Movies#6 – Slumdog Millionaire


Slumdog millionaire – when bollywood taste like hollywood

Don’t Judge a book by its cover

Film ini bercerita mengenai Jamal Malik(Dev Patel) seorang anak jalanan dari perkampungan kumuh di Mumbai India, yang ikut kuis who wants to be millionaire dan memenangkan 20.000.000 ruppee.. Pihak kepolisian pun curiga dan mengintrogasi Jamal bagaimana ia seorang anak jalanan(Slumdog) di Mumbai India bisa memenangkan kuis yang bahkan seorang professor dan sarjana-sarjana tidak ada yang bisa memenanginya, Jamal pun bercerita bagaimana ia bisa menjawab semua pertanyaan di kuis tersebut…

Characters and plot

Dev Patel memainkan Jamal Malik dengan sangat baik di film ini, karakternya dapet dengan ekspresi wajah yang pas dan segar. Kredit juga perlu diberikan kepada karakter Salim yang juga diperankan sangat baik oleh Madhur Mittal. Alur cerita film ini yang maju dan mundur menambah keasyikan tersendiri dalam menontonnya. Meskipun film disutradarai oleh seorang inggris asli(Danny Boyle) namun nuansa bahwa film ini film india kental sekali mulai dari para pemainnya, lokasi sampai kebudayaan India semuanya tidak terlewatkan.

What I thought about this movie

Menonton Slumdog Millionaire member kesan tersendiri buat gue, selain alur ceritanya yang bolak balik namun tanpa membuat orang bingung. Ceritanya sendiri ringan dan sederhana namun tetap menarik dan tidak membosankan untuk disimak. Si Sutradara tidak mencoba membuat film ini terlihat “Pintar” tapi gue piker disini justru kekuatan film ini, sederhana apa adanya dan “Hangat”. Perasaan hangat yang sama seperti waktu kita nonton Little Miss Sunshine atau Juno. So mungkin film ini bukan film yang istimewa secara kualitas cerita maupun sinematografi namun kesederhanaan dan didukung karakter-karakter yang kuat menjadikan film ini enak dan mengasyikan untuk di tonton bahkan lebih dari 1 kali.

Rate:


Day 26/80
6 Movie down 34 to go

Day 26: Is time to sound the alarm?

Well 26 hari yang lalu gue coba nantang diri gue sendiri buat bikin review 40 film dalam 80 hari.. Awalnya emang baik-baik aja..but look at now...minggu kemarin adalah minggu yang SANGAT SIBUK buat gue di kantor..kerjaan gue deadlinenya ketat dan ada 2 sahabat gue yang tinggal di luar indo dayeng buat liburan...So gue bener bener keteteran waktu bikin reviewnya...
Untungnya gue berhasil nonton beberapa film minggu kemarin meski gak masuk target yang seharusnya setiap 2 hari 1 film dan 1 review but i think that the best I can do last week..
So is time to sound the alarm? hmm I think its not..yet at least until now...bahkan menurut gue justru disini fun - nya gue nantang diri gue sendiri dan nekat nge publish tulisan gue ditempat kayak gini.. biar bisa disemangatin sekaligus di caci maki klo gue gagal (many thanks to all of you guys)
So hari ini gue akan publish 3 review film sekaligus...dari 5 film yg gue tonton di 2 minggu terakhir ini...
yang 2 film lagi gue usahakan akan tulis reviewnya malem ini dan gue publish besok...

anyway gue sudah nonton 10 film so far di hari ke 26 ini...3 ketinggalan...will i gonna make it?

PS: gue juga nge dokumentasiin semua post gue di review ini di blog gue www.aldi-sight.blogspot.co

m, rencananya blog itu bukan cuman gue pake buat nge review film-film aja(but maybe after this crazy project, baru gue mulai nge review yang lain-lain), tapi apa aja yang ada di sekitar gue mulai dari tempat makan, barang-barang, cd musik dan lain-lain..so feel free to stop by if you really wanna know....

Watch 40 Movies in 80 Days : Movie#5–In search of a midnight kiss


In search of a midnight kiss - Happy new year?


Dial a Date!

Bercerita tentang Wilson(Scott McNairy) yang sedang depresi karena baru saja ditinggal oleh kekasihnya. Atas dorongan teman sekamarnya Jacob(Brian McGuire) dia mendaftarkan dirinya di layanan kontak jodoh untuk mendapatkan teman kencan pada malam tahun baru. Dari sinilah dia bertemu Vivian(Sara Simmons) seorang gadis yang juga depresi karena memergoki pacaranya berselingkuh, dari situlah perjalanan saling mengenal dan pecarian serta pembelajaran mengenai cinta, dan tanggung jawab dimulai…

Characters and Plot

Para pemain film ini bermain dengan cukup baik, karakterisasi para tokohnya juga dapet banget, mulai dari sosok Wilson yang di perankan Scott McNairy si remaja depresif yang ditinggal pacarnya sampai Vivian gadis yang sedang patah hati dan mencoba untuk menjadi perempuan nakal. Ditambah setting dan pewarnaan yang bernuansa sephia pada film ini menambah daya tarik dan merupakan pengalaman tersendiri dalam menontonnya

What I thought about this movie
Film ini ngingetin gue sama film Before Sunrise nya ethan hawke and Julie deeply. Ringan tapi tetep sarat makna. Mengupas sisi lain dari sebuah kisah cinta. Sekaligus memberikan pelajaran yang baik di dalamnya. Ditambah nuansa sephia yang member kesan film klasik juga merupakan pengalaman tersendiri bagi kita yg nonton..
Gue suka karakter-karakter di film ini, Plotnya meski cenderung lamban, tapi tetep ringan sehingga kita gak akan bosen atau ngantuk waktu nontonnya.Humor-humornya pun cukup segar sehingga makin menambah kesan menghibur, namun untuk para pecinta film – film ber genre romantic comedy hangan harap akan melihat sweet scene-sweet scene khas romantic comedy disini. overall is a good movie dan layak di tonton dan sangat bisa dinikmati…..

Rate:





5 movie down 35 to go
Day : 13/80

Wednesday, January 21, 2009

Watch 40 Movies in 80 Days : Movies#4 – FIGHT CLUB


Fight Club – “The things you own end up owning you”

Advertising has us chasing cars and clothes, working jobs we hate so we can buy shit we don't need. We're the middle children of history, man. No purpose or place. We have no Great War. No Great Depression. Our Great War's a spiritual war... our Great Depression is our lives. We've all been raised on television to believe that one day we'd all be millionaires, and movie gods, and rock stars. But we won't. And we're slowly learning that fact. And we're very, very pissed off.
-Tyler Durden-

Well, to be honest this is not the 1st time I watched Fight Club, In fact I already watched over 10 times! Dan heranya gue gak pernah bosen nonton film ini. Film ini bisa dikategoriin salah satu film faforite gue sepanjang masa, n here’s the review…

The first rule of Fight Club is - you do not talk about Fight Club. The second rule of Fight Club is - you DO NOT talk about Fight Club

Percayalah teman, semakin sedikit yang kalian ketahui mengenai Fight Club semakin nikmat kalian pada saat menontonnya, so gue gak akan buat resensi filmnya panjang-panjang..
Sebuah film dari adaptasi Novel karya Chuck Plahniuk dengan judul sama,Fight Club bercerita melalui kacamata orang pertama (Edward Norton) , seorang pekerja yang bosan dan jenuh dengan hidupnya yang depresif. Dalam usaha menghilangkan kejenuhan dan penyakit insomnia yang di deritanya dia bertemu Marla Singer(Helena Bonham Carter) dan Tyler Durden(Bratt Pitt) yang menyeretnya ke kehidupan yang benar-benar dia tidak duga dan harapkan sebelumnya…

Characters and Plot

Briliant. Satu kata yang bisa menggambarkan film ini, yang jelas semuanya dapet banget, Edward Norton sebagai narrator seorang pekerja yang depresi memainkan acting yang sangat apik, begitu pula Helena Bonham Carter sebagai Marla Singer, Cewek yang mengalami sedikit gangguan jiwa namun tetap masih bisa memberi kesan sexy dan menggoda.But The award goes to Bratt Pitt. Pitt is the Tyler Durden himself… sosok controversial sekaligus kharismatik pembentuk Fight Club. Actingnya Prima dan luar biasa, menurut gue hampir sulit dipercaya dia nggak dapet Oscar buat perannya sebagai Tyler Durden disini. Plot filmnya juga okay, kadang lambat dan mendadak berubah sangat cepat tanpa kita sadari. Benner-bener merupakan sensasi tersendiri ketika kita menontonnya.

What I thought about Fight Club

Fight Club wasn't about winning or losing. It wasn't about words. The hysterical shouting was in tongues, like at a Pentecostal Church.
-Narator – Fight Club-

Roger Ebert(Link roger ebert bisa diliat DISINI ) boleh dibilang orang yang berperan besar dalam menentukan “kiblat” film gue, sering kali sebelum nonton film gue baca dulu review yang dia buat, dan reviewnya itu bisa bikin gue pengen atau gak pengen nonton sebuah film. But, Fight Club adalah pengecualian. Roger ebert gak suka film ini, tapi gue akan kasih rating yang tinggi buat film ini.
Well gue bener-bener suka film ini, gue udah berkali – kali nonton film ini, but bener-bener ga pernah bosen buat nonton lagi. Apa yang paling menarik dari film ini? Idenya! Idenya bener-bener brilliant but in the most disturbing way, kalau meminjam istilahnya Joko Anwar adalah film yang bener-bener MindFuck! Kita mungkin nggak akan setuju sama sebagian besar ide dari film ini, termasuk menyelesaikan masalah dan mengatasi kedepresian dengan jotos-jotosan dan berbuat anarkis, tapi film ini menampilkannya secara Stylish dan pada akhirnya akan member kita penjelasan yang cukup mengenai ide-ide tersebut sehingga kita nggak ngerasa dibodohi. So terlepas dari bisa nggaknya kita nerima ide yang mau disampaikan Fight Club merupakan film berkategori : “MUST SEE” menurut gue.

Rate:


4 movie down 36 to go
Day : 9/80